Gara-gara kemarin posting tentang Tips Melemaskan Celana Jeans, saya jadi penasaran tentang Sejarah Jeans. Dan inilah informasi yang saya temukan dari beberapa sumber dan saya rangkum secara singkat.
Jeans sekarang sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari- hari. Kemana saja kita pergi, hampir pasti kita menemukan orang yang memakai jeans. Entah itu di mal, klub, atau kan- tor. Tapi tahu nggak bagaimana sejarah munculnya jeans?
Sedikit mau saya ulas sekila dari Sejarah Perkembangan Jeans.
Pada abad 18, para penambanglah yang pertama kali memakai denim – yang merupakan bahan utama pembuat jeans – karena bahannya kuat dan tidak mudah robek. Tahun 1873, Jacob Davis – seorang penjahit – mempunyai ide untuk menambahkan rivet metal karena melihat celana seorang pelanggannya yang bagian kantongnya selalu robek. Rivet digunakan untuk menahan bagian kantong dan celana agar tidak mudah lepas.
Ide ini ternyata heboh di kalangan para pelanggannya. Jacob lalu berniat mematenkan idenya itu. Sayangnya dia tidak punya uang $68 untuk mengurus izinnya. Nama Levi Strauss pun terlintas di otaknya. Levi – seorang pebisnis kain grosiran – melihat potensi yang ada dan menyetujui usulan Jacob untuk sama-sama memiliki hak patennya.
Inilah yang akhirnya disebut jeans – celana berbahan denim yang memakai rivet metal di bagian sambungan, seperti kan- tong dan bagian bawah reitsleting. Pada 1890, Levi’s mem- beri jeans-nya nomor seri 501. Seri 501 ini sampai sekarang masih merupakan seri termahal Levi’s.
Naiknya pamor jeans ke kalangan selebritis dimulai tahun 1930 ketika John Wayne – aktor terkenal Hollywood – me- makainya dalam film-film koboi. Pada Perang Dunia II pun para serdadu Amerika memakai jeans kalau mereka sedang istirahat dari tugas. Tahun ini juga, Wrangler dan Lee siap bersaing dengan Levi’s memperebutkan pasar jeans yang kian besar.
Puncak ketenaran jeans adalah pada tahun 1955 ketika James Dean memakai jeans dalam filmnya Rebel Without A Cause. Ini menjadi simbol perlawanan kaum muda saat itu. Bahkan beberapa sekolah di Amerika sampai harus melarang muridnya memakai jeans.
Pada era 60-an dan 70-an hippies merajalela, jeans mulai di- modifikasi mengikuti fashion saat itu. Jeans dibordir, didesain dengan nuansa psychedelic, dan juga dicat. Di negara-negara non-Barat jeans susah didapatkan.
Pada era 80-an, desainer-desainer kondang mulai mencip- takan jeans dengan gaya mereka sendiri dan memasang label mereka. Jeans lalu menjadi high fashion clothing dan pas- arnya terus meningkat.
Namun ini tidak berlanjut terus. Tahun 1990, kaum muda tidak tertarik lagi memakai jeans. Mereka menganggap jeans pakaian untuk orang tua karena ayah ibu mereka juga me- makai jeans. Jenis-jenis celana casual seperti khakis, chinos, combat, dan carpenters yang digunakan oleh mereka. Produ- sen besar seperti Levi’s bahkan sampai ikut terguncang. Untuk mengatasi ini, para produsen jeans mulai mendesain ulang jeans dengan potongan, sentuhan akhir, dan gaya yang berbeda-beda. Salah satunya dilakukan Levi’s dengan engineered jeans-nya yang punya potongan ergonomis dan mengikuti bentuk tubuh. Pada tahun 2000 pun jeans bangkit kembali dan ini bisa Anda lihat sekarang dengan banyaknya orang yang memakai jeans.
Beberapa fakta tentang jeans:
- Nama jeans berasal dari nama bahan pakaian yang dipa- kai oleh pelaut asal Genoa, Italia. Nama denim diperkira- kan berasal dari kata serge de nimes. Serge berarti bahan dan nimes adalah nama sebuah kota di Perancis.
- Denim tradisional dibuat dari bahan katun twill dan biasa- nya berwarna biru dengan aksen putih.
- Label yang ada di bagian belakang jeans merupakan ide
- Levi Strauss pada 1886. Labelnya menggambarkan sebuah jeans yang ditarik oleh dua ekor kuda.
- Pre-wash pertama kalinya dilakukan oleh Jack Spence dari Lee. Stone wash pertama kalinya dilakukan oleh Francois Gir- baud. Denim sekarang tidak dibuat dari katun lagi. Biasanya menggunakan polyamide, lycra, polypropylene, atau poly- ester.
0 komentar:
Posting Komentar