Bahasa Inggris itu Mudah (?)



Huh, kenapa harus ada bahasa Inggris di dunia ini? kenapa juga menjadi sesuatu yang harus di pelajari. Present tense, past tense, future tense, memangnya aku peduli? membacanya saja membuatku mual, kepala senut-senut, berasa mau muntah.

Dan wuah, besok adalah ulangan bahasa Inggris. Aku benar-benar tak ada harapan untuk pelajaran yang satu ini. Seperti prajurit yang disuruh bertempur tanpa tahu cara melumpuhkan lawan. Betapa tidak, setiap jam pelajaran itu aku jarang mencatat. Sekalipun mencatat, hanya karena disuruh gurunya. Aku tak paham maksud catatanku. Toh, aku sudah punya buku cetaknya. Lebih lengkap.

Wuah, begitu mengerikan dua jam pelajaran itu. Kondisi dimana guru berjenggot itu masuk lalu menjelaskan materi dalam bahasa Inggris. Bagiku lebih mirip pidato Obama di atas podium yang pantas dilempar sepatu oleh rakyaknya. Seandainya tak ada aturan mengikuti pelajaran, mungkin aku orang pertama yang meninggalkan ruang kelas yang tiba-tiba seperti neraka.

Lantas, bagaimana aku harus menghadapi ulangan besok?aku juga tak tahu bagian mana yang dipelajari. Kuraih buku cetakku, membacanya sejenak. Kepalaku terasa pusing, berputar-putar, pening mendadak. Bagaimana aku sanggup menghafalnya?belum lagi memahami pola kalimatnya. Cukupkah waktunya?aku benar-benar putus asa.

Kuambil selembar kertas kosong. Segera aku membuat contekan. Menulis struktur kalimat, arti kata, dan rumus pola. Bentuk verbal, nominal, time signal, semuanya kurangkum dengan ukuran tulisan yang kecil. Lengkap dengan contoh kalimatnya. Tak lebih dari satu jam semua telah tersedia dalam kertas mungil ini. Kulipat menjadi lipatan kecil dan kuletakkan di atas meja.

Aku tersenyum membayangkan esok hari. Sebuah harapan yang tiba-tiba menyeruak dalam diri. Jam tua di sudut kamar mengarah ke angka sepuluh. Aku memilih merebahkan tubuh lelahku ke kasur untuk kemudian terlelap.

***

"Waaa... Gawaaat...!" teriakku, ketika telah duduk manis di kursi kelas.

Seluruh persendianku lemas. Ulangan baru dimulai, tapi aku tak mendapati kertas lipatan yang kubuat tadi malam. Kenapa bisa ketinggalan?batinku menggerutu. Aku kehilangan semangat. Lebih terpuruk daripada ketika patah hati. Aku tak punya setitik cahaya harapan bisa lolos ulangan kali ini.

Kacau, kertas soal telah dibagikan. Aku tak punya kesempatan mencuri pandang lembar jawaban teman sebelah. Selain pengawasnya killer abis, teman sebangku-ku tulisannya parah. Kulihat sekeliling. Mereka tampak tenang, tak sedikitpun terlihat gugup. Kali ini jauh lebih panik dari tadi malam.

Tuhan, tolonglah aku.

Mau tak mau, suka tak suka, bisa tak bisa, kubuka perlahan lembar soal dalam genggaman. Sejenak mata terpejam, mengumpulkan sisa keberanian.

Kubaca soal pertama dengan seksama. Wah, ini aku ingat. Ini seperti yang kutulis tadi malam dalam lembar contekan. Soal kedua, contoh kalimatnya menggunakan rumus yang sama dengan contoh kalimat yang kutulis tadi malam. Ingatan yang mencair membuatku sedikit tenang. Ada kepercayaan diri yang menyusup seketika. Bahasa Inggris itu mudah. 20 menit telah kubabat habis semua soal. Meski tak menjamin semua benar, setidaknya membaca, merangkum, dan mencatat tadi malam memberikan ingatan dalam otakku.

Aku sama sekali tak menduga, niat jahatku membawa berkah. Subhanallah, syukurku pada Tuhan.

Aku baru menyadari pembelajaran efektif untuk otakku telah kutemukan. Dengan membaca, merangkum, dan mencatat ulang sama saja mengencangkan ikatan memori otak untuk tidak mudah lepas. Mulai saat ini, aku akan rajin mencatat. Dengan mencatat, aku berarti membacanya ulang dan menanamkan lebih dalam pada pita rekam memori dalam kepala.

Bahasa Inggris itu Mudah (?) Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Zalaiva

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.